"WELCOME TO YANI'S BLOG"

Rabu, 20 Oktober 2010

Boleh G sih pacaran????



Tentu banyak yang tertanya-tanya. Banyak juga yang tidak berpuas hati dengan pernyataaan di atas. Ada yang berkata hukumnya harus. Mungkin ada yang berkata makruh. Kenyataan ini menimbulkan banyak kontroversi, lebih-lebih lagi di kalangan muda-mudi sekarang.
Apa Itu Pacaran?
Pacaran  merupakan suatu tradisi atau budaya yang telah dibudayakan oleh masyarakat remaja kini. Dimulai  dengan saling berpandangan mata, kemudian turun ke hati. Kemudian mereka akan saling mengutas senyuman dan cinta mulai bersemi. Bila cinta sudah dirasa, masing-masing akan ‘masuk garis’. Ada yang berbalas-balas surat, bagi yang lebih ‘keren’, teknologi SMS digunakan. Akhirnya apabila dua insan  ini sudah saling suka, mereka akan mengisyaratkan ikatan percintaan mereka dan kemudian pacaran.


Pasangan kekasih ini akan merapatkan hubungan mereka serapat-rapatnya. Kalau di kelas, buat kelompok belajar ataupun kelompok diskusi. Bagi yang kreatif, kadang-kadang mengirimkan bingkisan atau hadiah kerumah kekasihnya. Bagi yang mengikuti perkembangan zaman, teknologi SMS akan dimanfaatkan sepenuhnya. Kata ganti diri pada asalnya aku-kau ditukar kepada saya-kamu, atau bagi mereka yang lebih intim, beib-sayang aya-bunda, mimi-pipi dan sebagainya.


Kalau diperhatikan pasangan-pasangan yang sedang asyik dilanda cinta ini,hidup mereka tidak menentu, diibaratkan ‘makan tak kenyang,tidur tak nyenyak, mandi tak basah’(kayak c rembo ayamnya atuk dalang) *pecinta upin-ipin sangad…..
Ungkapan-ungkapan cinta seperti ‘sayang kamu’, ‘love you’, ‘miss you’ dan sebagainya akan menjadi sebagian ucapan harian mereka. Selalu ceria dan tersenyum gembira, mengingat Si Dia dihati. Ada pasangan yang serius, hingga sanggup berjanji akan sehidup-semati. Sanggup bersumpah, setia hingga ke akhir hayat. Ada juga yang hanya sekadar bermain-main, untuk suka-suka, dan sebagainya. Ringkasnya, berbagai ragam yang boleh bisa dilihat dari pasangan yang berpacaran  ini. Ada yang meneruskan hubungan hingga ke jenjang pepernikahan dan ada juga yang putus di tengah jalan.
Mengapa pacaran Haram?
Ya,mengapa? Sekarang kita kembali kepada persoalan pokok. Di sinilah timbulnya kontroversi di antara kita. Bagi yang pacaran, sudah tentu perasaan ingin tahu mereka sangat tinggi dan berbagai rasa ingin dikeluarkan bagi mempertahankan kesucian cinta mereka itu.
Sebagai seorang muslim, untuk menjawab persoalan ini, kita perlu merujuk kembali kepada pegangan kita yang telah digarisi oleh Allah S.W.T. yaitu Al-Quran dan panduan yaitu As-Sunnah yang telah diwasiatkan kepada kita oleh junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. yang sepatutnya menjadi pegangan hidup kita.
Ada yang berkata, Allah telah menjadikan makhluk-Nya berpasang-pasangan, lelaki dan perempuan, mengapa tidak boleh bercinta atau pacaran? Memang tidak dipungkiri,dalam Al-Quran Allah ada berfirman, seperti dalam Surah Yasin(36) ayat 36:
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”


Dan juga firman-Nya dalam Surah Al-Hujrat(49) ayat 13:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Meskipun begitu, ayat-ayat ini tidak menjelaskan kita boleh mengadakan hubungan percintaan dan menjalin antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram. Banyak larangan Allah dalam Al-Quran yang melarang hubungan-hubungan ini. Percintaan bermula dari mata. Firman Allah dalam Surah An-Nur(24) ayat 30
:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.".
Dalam ayat ini, jelas Allah telah memerintahkan kita supaya kita menjaga pandangan kita dari memandang perkara-perkara yang dilarang, termasuklah memandang wanita bukan mahram serta wajib bagi kita menjaga nafsu. Perintah ini bukan ditujukan kepada kaum Adam saja. Dalam ayat yang seterusnya Allah berfirman dalam Surah An-Nur(24) ayat 31: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,....
Dari ayat ini jelas Allah melarang lelaki dan perempuan bukan mahram saling berpandang-pandangan dengan niat untuk suka-suka, apalagi untuk memuaskan hawa nafsu.
Dalil yang lebih kuat menetang hubungan percintaan ini terdapat dalam Surah Al-Israa’(17) ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Ayat ini memang cukup populer di kalangan kita. Banyak yang apabila ditegur dengan ayat ini akan menjawab, “Kami tidak berzina. Kami hanya saling suka” , “Kami pergi makan saja” dan “Kami SMSan saja.” Dan ada 1001 alasan lagi. Para pembaca,silahkan teliti firman Allah tadi.Dalam ayat ini, Allah melarang kita mendekati zina. Allah menggunakan kalimat ‘walaa taqrobuu’ (jangan hampiri) dan bukannya kalimat ‘walaa ta`maluu’ (jangan melakukan). Ini menunjukkan, walaupun kita hanya mendekati zina, itupun sudah HARAM! Mungkin ada yang tidak jelas dengan maksud menghampiri di sini. Mari kita ambil contoh, jarak kita dengan hewan adalah 50 meter. Apabila kita melangkah satu langkah ke arah hewan, jarak antara kita dan dewan adalah 49.8 meter. Inilah yang dikatakan menghampiri dewan. Jadi, bercinta sebelum nikah dan pacaran adalah menghampiri zina, dan menghampiri zina adalah HARAM.
Ini adalah dalil-dalil dari Al-Quran. Bagaimana lagi dengan hadis rasul kita, Nabi muhammad S.A.W? Dalam hadis, baginda rasulullah telah menjelaskan jenis-jenis zina. Daripada Abu Hurairah r.a katanya, Nabi S.A.W. bersabda :
Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan nasib anak Adam mengenai zina. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Zina mata ialah memandang. Zina lidah ialah berkata. Zina hati ialah keinginan dan syahwat,sedangkan faraj (kemaluan) hanya menuruti atau tidak menuruti
Hadis kedua; Daripada Abu Hurairah r.a., dari Nabi S.A.W. sabdanya:
Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan, zinanya memukul. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti atau tidak mengikuti.”

Dari dua hadis ini, jelas Rasulullah merincikan bagian-bagian zina. Apabila kita memandang Si Dia dengan sengaja,menatap wajahnya, dan sebagainya, zina mata berlaku. Apabila lidah kita digunakan untuk mengeluarkan kata-kata manis serta puitis, untuk mengambil hati Si Dia, membuat Si Dia tertarik kepada kita, lidah berzina. Apabila kita mendengar serta menghayati kemerduan suaranya, telinga berzina. Apabila berpegangan tangan, berjalan bersama ke arah menghampiri zina, tangan dan kaki berzina. Tetapi, yang paling bahaya ialah, apabila kita merindukan Si Dia, memikirkan-mikirkan tentangnya, kecantinkannya, ketampanannya, sifat penyanyangnya, betapa kecintaannya kepada kita, zina tetap berlaku. Biarpun tidak bertemu dari segi pancaindera, hati juga berzina. Tidak mungkin sesuatu hubungan percintaan itu tidak melibatkan penglihatan, percakapan, pendengaran dan perasaan. Sudah tentu, percintaan sebelum nikah dan pacaran adalah menghampiri zina dan hukumnya adalah HARAM.


Apa Yang harus Dilakukan?
Bagi yang belum terjebak, adalah dinasehati jangan sekali-kali menjerumuskan diri ke lembah percintaan. Susah untuk meninggalkan suatu perbuatan maksiat seperti ini setelah merasakan kenikmatannya. bisa-bisa kita terjerumus dan tidak bisa meninggalkannya lagi. Bagi yang sudah terjebak, sedang, ataupun yang sedang  merasakan percintaan, sadarlah. Segeralah kita meninggalkan perbuatan maksiat yang tidak diridhai lagi dimurkai Allah ini. Tidak ada gunanya kita terus melakukan dosa demi meneruskan hubungan terlarang ini demi mendapatkan kebahagiaan duniawi yang sementara ini. Hanya satu jalan saja yang menghalalkannya yaitu melalui ikatan pernikahan.

Bagi pasangan-pasangan yang benar-benar serius, diingatkan, semakin manis hubungan sebelum pernikahan, semakin tawar hubungan selepas menjadi suami isteri nanti. Lihatlah ibu-bapa serta kakek nenek kita, keutuhan rumah tangga mereka bisa dilihat hingga kini tanpa melalui zaman percintaan yang diimpikan remaja-remaja kini.

Setiap dari kita tentu mengidamkan pasangan hidup yang baik. Kita tidak mau pasangan kita seorang yang tidak beriman. Seburuk-buruk perangai manusia, dia tetap menginginkan seseorang yang baik sebagai teman hidupnya.
Firman Allah dalam Surah An-Nuur(24) ayat 26:
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”

Janji Allah, dia akan mengurniakan kepada lelaki yang baik-baik dengan perempuan yang baik-baik. Begitulah sebaliknya. Allah akan berikan yang baik, dengan syarat, kita juga berusaha menjadi baik serta memilih jalan yang baik serta diridhai-Nya. Bagaimana bisa mendapatkan sebuah keluarga yang bahagia serta diredhai Allah jika pokok pangkal permulaannya sudah pincang, tidak berlandaskan Islam serta tidak diredhai Allah? Mungkin pada mulanya kita menganggap perkara yang kita lakukan ini cukup baik, niatnya baik, caranya pun kita rasakan cukup baik.tetapi sebenarnya, ia adalah rencana syaitan yang membuat kita kabur memandang perbuatan yang kita lakukan itu.

Firman Allah dalam Surah Al-‘ankabut(29), ayat 38:
Dan setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.”.
Perasaan suka dan cinta adalah dua perkara yang berbeda. Tak salah bagi seseorang lelaki untuk menyukai seseorang perempuan dan seseorang perempuan menyukai seorang lelaki. Tapi, perasaan ini tidak boleh dibiarkan dan difikir-fikirkan kerana perasaan ini  merupakan hasutan syaitan yang membawa kepada zina hati. Sepatutnya apabila kita berpikir mengenai masalah-masalah ini, kita hendaklah menepisnya dan berusaha untuk berhenti memikirkannya.
Firman Allah dalam Surah Al-A’raf ayat 201:
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Para pembaca diingatkan, semua nasehat yang telah diberikan adalah berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah, perintah Allah dan Rasul-Nya. Jika kita menolaknya, sebenarnya kita menolak perintah Allah dan Rasul. Na’uzubillah.
Firman Allah dalam Surah Al-Anfal(8), ayat 20-22:
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),(20) dan janganlah kamu menjadi sebagai orang-orang (munafik) yang berkata: "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan.(21) Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli (tidak mendengar dan tidak memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.(22).

Orang yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tidak mau menuruti perintah-perintah Allah. Janganlah kita tergolong dalam golongan ini. Balasan bagi golongan ini ialah neraka jahannam seperti firman Allah dalam Surah Aj-Jaatsiyah(45) ayat 7-11:
Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,(7) dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.(8) Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.(9) Di hadapan mereka neraka Jahanam dan tidak akan berguna bagi mereka Sedikit pun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar.(10) Ini (Al Qur'an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih.(11)”


Akhir kata, ambillah Islam secara syumul,bukan hanya ambil Islam pada perkara yang disukai, tetapi kita tinggalkan sebagian yang lain yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Firman Allah dalam Surah An-Nisaa’(4) ayat 150-151 :
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),(150) merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (151).

Kembalilah ke jalan yang lurus. Tinggalkanlah perkara-perkara maksiat yang telah kita lakukan sebelum ini. Bertaubatlah sementara kita masih ada kesadaran, jangan tunggu sampai kita dibiarkan sesat oleh Allah sehingga hati kita tertutup untuk menerima kebenaran, Surah Aj-Jaatsiah(45) ayat 23:
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Memang pada mulanya untuk meninggalkan maksiat-maksiat ini amat susah, tetapi,ia masih wajib kita tinggalkan. Ingatlah Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah(2) ayat 216:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.


Sekali lagi ditegaskan, bercinta sebelum menikah dan pacaran adalah menghampiri zina. Ia adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan hukumnya adalah HARAM. Wallahua’lam.



C.I.N.T.A

Cinta itu rasa dari manusia yang sulit buat diartikan. Cinta ga Cuma bikin bahagia tapi bisa sebaliknya. Cinta g Cuma buat sesama manusia (keluarga, temen atau pacar) tapi cinta bisa juga sama hewan peliharaan, alam dan sebagainya.

Tapi… kebanyakan dari cinta itu udah terkontaminasi. Udah ga murni lagi. Kalo ngomongin soal cinta pasti banyak diantara kalian yang nanggepin kalo aku bakal ngomongin tentang cintanya kamu sama pacar kamu.

Ets…kalian salah semua. Kali ini aku mau coba ngomonngin  tentang cintanya kita sama TUHAN yang udah nyiptain kita, dan cintanya keluarga (mama & Papa) yang udah sayang banget sama kita.

Kebayang ga kalo g ada TUHAN sama MAMA & PAPA kita???

Yang pastiya ga akan ada kamu didunia ini. Dan kamu ga bakalan ketemu sama pacar kamu yang GANTENG/CANTIK (menurut kamu). Sepatutnya kita terimakasih sama TUHAN yang udah ngehadirin kita dan udah ngasi kita kesempatan buat liat dunia ini yang menurut aku Luar biasa banget.
Dan tak lupa maksih juga buat MAMA & PAPA yang udah sayang banget sama kita. Mereka yang udah mati2an buat nyukupin kehidupan kita, bayarin sekolah kita dan banyak hal yang ga mungkin bisa kita bales semuanya.

Mama yang udah bawa kita kemana2 selama 9 bulan, susah buat ngapa2in. Dan mama yang udah berjuang taruhin nyawa dia buat ngelahirin kita. Papa yang udah susah payah banting tulang buat nyukupin kebutuhan keluaraganya. Biar kamu juga bisa kayak anak2 lain. Bisa punya fasilitas dan bersekolah di sekolah favorit, yang pastinya biayax mahal banget.

MAKASIH TUHAN….
Udah ngizinin aku buat lihat indahnya duni-Mu!

Makasih Mama & Papa
udah sayang sama Q, yg selalu berdoa buat Q, yg selalu nasehatin aku